25 Juli 2025 – Pemerintah bersama DPR secara resmi menyepakati asumsi makro APBN 2026 dalam rapat paripurna yang digelar hari ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa asumsi makro APBN 2026 menjadi pijakan penting bagi kebijakan fiskal yang transparan serta proaktif dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam kesepakatan tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan berada dalam rentang 5,2–5,8 persen. Sementara defisit fiskal dirancang tetap terjaga di bawah angka 2,6 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Menurut Sri Mulyani, asumsi ini menunjukkan komitmen pemerintah terhadap kebijakan fiskal yang kredibel, terukur, serta mampu memberikan kepastian kepada investor dan pelaku usaha.
Sri Mulyani menjelaskan, asumsi makro tersebut disusun berdasarkan kondisi global terkini serta analisis prospek ekonomi domestik yang relatif stabil. Faktor-faktor seperti konsumsi rumah tangga, investasi swasta, dan kinerja ekspor-impor menjadi dasar penetapan target pertumbuhan ekonomi ini. Ia juga menegaskan, transparansi asumsi APBN dapat meningkatkan kepercayaan publik serta memberikan sinyal positif ke pasar keuangan domestik maupun internasional.
Di sisi lain, anggota DPR menilai asumsi makro ini realistis dan optimistis mengingat proyeksi pemulihan ekonomi global. DPR berharap pemerintah terus konsisten dalam implementasi anggaran agar target tersebut dapat tercapai secara optimal.
Dengan disepakatinya asumsi makro APBN 2026, pemerintah berharap mampu meningkatkan efektivitas belanja negara dalam menopang pertumbuhan ekonomi serta menjaga stabilitas fiskal. Langkah ini juga bertujuan untuk memperkuat fundamental ekonomi dalam jangka panjang serta meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional.